Kamis, 12 November 2015

My Dad My Hero



Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut. Cinta adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan senantiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke-21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu.
Orang tua adalah pendidik yang pertama dan yang utama bagi anaknya. Sudah banyak artikel yang membicarakan tentang pentingnya seorang ibu. Tapi tidak terlalu banyak yang mengulas betapa penting pula peran ayah bagi anaknya. Tidak bermaksud meminggirkan peran ibu, namun tulisan ini dibuat untuk mengingatkan kita atas peran-peran penting dari seorang ayah terhadap anak yang perlu kita resapi.
Ayah biasanya tidak lebih banyak  berbicara daripada seorang ibu. Tapi sekalinya seorang ayah berbicara, kepada anaknya, ayah memiliki kekuatan tersendiri untuk menyihir sang anak supaya mendengarkannya dengan seksama. Atau contoh lain, ayah memang cenderung jarang marah. Tapi sekalinya ayah marah, anak-anak akan biasanya lebih merasa bersalah. Apa artinya? Ayah mengajarkan kita bahwa perkataan itu mahal harganya. Ayah mengajarkan kita tentang kewibawaan dalam bicara. Ayah mengajarkan kita untuk berfikir sebelum berbicara.
Ayah mengajarkan kita tentang berkompetisi. Anak sejak berusia 4 tahun akan mulai tertarik untuk berkompetisi dengan orang tuanya. Mulai dari kompetisi yang simpel seperti berlari menuju pintu rumah, berlomba merapikan mainan, tebak-tebakan warna dan lain sebagainya. Untuk aktivitas ini, anak akan lebih menginginkan untuk bermain dengan ayahnya. Hal yang kemudian dilakukan seorang ayah yang sedang bermain dengan anaknya adalah membiarkan sang anak menang sebanyak-banyaknya di awal. Namun setelah itu mulai mencuri kemenangan itu dari sang anak secara perlahan. Hal ini akan membuat anak memahami arti penting dari sebuah perjuangan. Darimana hal itu berasal? Yap, ayah. Anak yang sejak kecil mengerti akan pentingnya berjuang untuk mendapatkan sesuatu, kelak akan tumbuh menjadi anak yang tangguh! Ini diiungkapkan oleh psikolog dari Columbia University bernama Justin Richardson, M.D.
Seorang ayah biasanya dengan sifatnya yang tidak terlalu banyak bicara, akan memberikan kesempatan lawan bicaranya untuk mengatakan apa yang ingin ia katakan. Dari sini, seorang ayah akan mendengarkan terlebih dahulu apa yang dibicarakan orang tersebut, kemudian mencernanya dengan baik. Baru kemudian memberikan tanggapan yang baik. Dari hal ini, seorang ayah mengajarkan kepada kita untuk mencoba menahan ego dan lebih memahami perasaan orang lain. Satu lagi, ayah mengajarkan kita untuk menjadi pendengar yang baik. Menjadi seorang ayah itu tidak mudah. Ayah bertanggungjawab penuh atas sebuah rumah tangga. Ayah memiliki kewajiban untuk memastikan seluruh anggota keluarganya dapat makan dengan layak, dapat tidur dengan nyenyak, kesehatan yang baik dan memastikan anaknya mendapatkan pendidikan yang baik. Pasti pernah suatu ketika seorang ayah tetap bekerja meskipun dalam kondisi sakit. Atau menantang hujan deras dengan motor tua dan jas hujan kecilnya. Sepulang kerja pun ayah menyempatkan diri untuk meladeni permintaan sang anak bermain. Artinya apa? Ayah adalah seorang pejuang yang gigih. Ayah mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah.
Ayah mendorong kita menjadi anak yang kuat. Seorang ibu biasanya memiliki kekhawatiran yang lebih besar terhadap anaknya. Misalnya ketika anak meminta untuk belajar mengendarai motor pertama kali. Atau meminta izin mendaki gunung. Atau pula  ketika anak hendak pergi jauh pertama kali. Sang Ibu pasti teramat was-was terhadap anaknya. Berbeda dengan ayah. Ayah akan mencoba menghadapinya dengan setenang mungkin, dan mempersilakan kita melakukan hal-hal baru yang menantang. Bukan karena ayah tidak peduli, tapi karena ayah ingin anaknya tumbuh menjadi seorang yang kuat! Sekuat ayah yang selalu memberikan pundaknya untuk menggendong kita sejak kecil ketika kita terjatuh.
Tepat di hari Ayah ini aku ingin mengungkapkan rasa cintaku terhadap Ayah. Aku bangga memiliki Ayah. Terima kasih Ayah, Ayah telah berjuang mati-matian untuk kami. Selamat hari Ayah


Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar