Monorel atau Rel Kecil
adalah sebuah metro atau rel dengan jalur yang terdiri dari rel tunggal,
berlainan dengan rel tradisional yang memiliki dua rel paralel dan dengan
sendirinya, kereta lebih lebar daripada relnya. Biasanya rel terbuat dari beton
dan roda keretanya terbuat dari karet, sehingga tidak sebising kereta
konvensional. Sampai saat ini terdapat dua jenis monorel, yaitu: tipe
straddle-beam dimana kereta berjalan di atas rel, dan tipe suspended dimana
kereta bergantung dan melaju di bawah rel.
Adapula kelebihan dan
kekurangan dari monorel tersebut, yaitu: Kelebihan: Membutuhkan ruang yang
kecil baik ruang vertikal maupun horizontal. Lebar yang diperlukan adalah
selebar kereta dan karena dibuat di atas jalan, hanya membutuhkan ruang untuk
tiang penyangga; Terlihat lebih "ringan" daripada kereta konvensional
dengan rel terelevasi dan hanya menutupi sebagian kecil langit; Tidak bising
karena menggunakan roda karet yang berjalan di beton; Bisa menanjak, menurun,
dan berbelok lebih cepat dibanding kereta biasa; Lebih aman karena dengan
kereta yang memegang rel, risiko terguling jauh lebih kecil. Resiko menabrak
pejalan kaki pun sangat minim; Lebih murah untuk dibangun dan dirawat dibanding
kereta bawah tanah.
Kekurangan: Dibanding
dengan kereta bawah tanah, monorel terasa lebih memakan tempat; Dalam keadaan
darurat, penumpang tidak bisa langsung dievakuasi karena tidak ada jalan keluar
kecuali di stasiun; Kapasitasnya masih dipertanyakan.
Jakarta Eco Transport
adalah sebuah sistem MassTransit dengan kereta rel tunggal (monorel) dengan jalur
elevated, yang kini sedang akan dalam pembangunan di Jakarta, Indonesia. Dua
jalur sedang dibangun: jalur hijau melayani
Semanggi-Casablanca-Kuningan-Semanggi dan jalur biru melayani Kampung
Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy. Proyek ini terhalang oleh kesulitan
finansial dan sistem teknologi yang berganti-ganti. Awalnya diberikan pada 2003
kepada perusahaan Malaysia MTrans, pembangun Monorel KL, konstruksi dimulai
pada Juni 2004 tetapi ditunda hanya setelah berjalan beberapa minggu. MoU
MTrans dibatalkan, dengan proyek diberikan kepada konsorsium utama Singapura
Omnico, yang mengusulkan menggunakan teknologi maglev oleh perusahaan Korea Selatan
Hyundai ROTEM.
Pada Juli 2005, projek
ini berganti tangan lagi dengan MoU baru diberikan kepada sebuah konsorsium
perusahaan Indonesia PT Bukaka Teknik Utama, PT INKA, dan Siemens Indonesia.
Pihak Omnico menentang ini, dan jadwal akhir 2007 sepertinya tidak mungkin
terjadi. Namun pada Oktober 2005 konstruksi terus berlangsung, dengan anggapan
bahwa fondasi dasar "pile" dan pilar dapat digunakan oleh konsorsium
dan teknologi yang memenangi tender.
Pada rencana awal,
proyek ini memiliki 3 fase, dengan mengutamakan penumpang Bekasi/Cikarang dan
Tangerang/Karawaci yang menuju Pusat CBD Jakarta (Penumpang Bogor dan Depok
telah dilayani dengan KRL, namun akan memanfaatkan monorel ke Pusat CBD
Jakarta):
Fase I: Koridor Jakarta (27km)
Tahap I: Jalur hijau (14km)
Tahap II: Jalur biru (13km)
Fase II: Jakarta ke Bekasi dan Cikarang
(18-30km)
Fase III: Jakarta ke Tangerang dan Karawaci
(16-25km)
Setelah terhenti
beberapa tahun, pada awal 2013 pemerintah DKI Jakarta akhirnya memastikan
kelanjutan proyek monorel di DKI Jakarta. Proyek ini digarap oleh PT Jakarta
Monorail. Rute yang digarap oleh PT Jakarta Monorail terdiri atas dua jalur,
yaitu jalur hijau dan jalur biru. Jalur hijau terdiri dari Kampung
Melayu-Tebet-Kuningan-Casablanca-Tanah Abang-Roxy-Taman Anggrek (Jakarta Barat)
dengan extension ke timur dari Pondok Kelapa-Sentral Timur Jakarta dan ke Barat
dari Puri Indah. Sementara jalur biru dimulai dari Kuningan-Kuningan
Sentral-Gatot Subroto-Senayan-Asia Afrika-Pejompongan-Karet-Dukuh Atas-kembali
ke Kuningan.
Untuk proyek kali ini,
PT Jakarta Monorail menggandeng pihak Hadji Kalla Group. Nantinya, Hadji Kalla
Grup akan memiliki saham dominan dalam konsorsium baru dengan Jakarta Monorail.
Konsorsium baru tersebut menurutnya, akan membantu soal pendanaan dan
kontruksi. Sementara untuk armada kereta, PT Jakarta Monorail akan menggunakan
monorel buatan Jepang
Sebelumnya gubernur DKI
Jakarta yaitu Joko Widodo, merencanakan PT Adhi Karya mau bergabung dengan PT
Jakarta Monorail. Namun Pihak Adhi Karya menolaknya. Mereka justru menawarkan
rute lain monorel di Jakarta dan akan mengajukan proposal ke pemerintah DKI
Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar